Keriuk ayam jantan
Tidak membangunkan sebuah kematian
Jiwa yang mabuk
Sudah sebu dengan jeritan
Laung tengking pada labirin
Redam dihanyut mimpi
Semalam sebelum subuh
Di atas ambal lusuh
Terbaring sekujur tubuh
Segunung asa telah terbunuh
Bening. Nyaring denting tetap hening
Gemiring air mata melebat
Taufan naluri amuk nian, gila nian
Mana sapu tangan mengusap air mata ini
Mana gerangan membujuk hati
Bisa onar sabda-sabda cinta
Karam di dasar nurani
Tiada jampi bisa melarik lagi
Beku mestika hati
Tiada tergurat saktinya mentari
Semu daya dunia
Sudah tiada mampu diteguk lagi
Indah ukir kencana
Hanya pada rupa bukan jiwa
Sumur digali terbitnya api
Mana dahaga bisa dilampias
Syaitan dan malaikat bergilir datang menyaba
Menyulam janji dengan benang benci
Iseng sendiri, tiada siapa saksi.
-kiambang-
20051008
:: kekecewaan itu datang tanpa diundang... lebih ngeri lagi benci, bila datangnya tanpa sebab yang pasti.. cuma yang nyata sekali... hati dapat merasakan.. betapa.. kecewanya jiwa~
Comments
Post a Comment