Skip to main content

Puing


aku bersaksi
tidak runtuh kota ini
angkara hujan sepurnama
tidak rapuh rangkanya
dibakar matahari menggila

di luar duga, sekunjungan taufan
dalam lena yang terlalu nyaman
saat kota indah ini ku pagar impian

rebah sedaerah
menyembah tanah...



aduhai...

lemah kaki ini melangkah
lelah nyawa ini berserah


namun
jika aku punya usia
dan jika di kota ini masih ada setia
aku berjanji dengan nama
sebuah kota yang pernah bercahaya

sepahan reca batu bata itu
pantas 'kan ku kutip semula
lantas 'kan ku bina sepenuh daya
beralas derita sejengkal masa

kerna,
di sela-sela renyai hujan airmata
masih ada...

tiang harap masih berdiri sasa




:: aku tidak pernah tahu, aku begini orangnya... hahaa ::

Comments

  1. _____8888888888____________________
    ____888888888888888_________________
    __888888822222228888________________
    _888888222I2222288888_______________
    888888222222222228888822228888______
    888882222222222222288222222222888___
    88888222222222LUV22222222222222288__
    _8888822222222222222222222222222_88_
    __88888222222222222222U22222222__888
    ___888822222222222222222222222___888
    ____8888222222222222222222222____888
    _____8888222222222222222222_____888_
    ______8882222222222222222_____8888__
    _______888822222222222______888888__
    ________8888882222______88888888____
    _________888888_____888888888_______
    __________88888888888888____________
    ___________888888888________________
    ____________888888__________________
    _____________8888___________________
    ______________88____________________
    ______________8_____________________
    ______________1_____________________
    _______________1____________________
    ________________1___________________
    _________________1__________________
    __________________1_________________
    __________________1_________________
    _________________1__________________
    ________________1___________________
    _______________1____________________
    ______________1_____________________
    ______________1_____________________
    _______________1____________________
    ________________1___________________
    _________________1__________________
    __________________1_________________
    ___________________1__________

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ayah

Malam-malam yang kelam Degil mata tidak mahu pejam Dipasak anak mata pada atap berwarna suram Direnung dinding kayu berselumbar tajam Ditatap almari kelabu bercorak hitam Dibolak balik badan di atas tilam Ayah masih berjaga di larut malam Semalam, ayah melakar sebuah kisah Sekajang memoir bertinta darah Seraut perjuangan menjadi sejarah Namun, sejarah itu menjadi khazanah Tersimpan di cerok rumah Terkambus dan tetimbus dek tanah Tanpa cangkul di tangan Ayah mengali semula kenangan Berputar ligat di enjin fikiran Menyelak helai-helai perjuangan Merungkai simpul-simpul pengorbanan Mengusap luka-luka yang terkesan Bukti cinta yang tak dimengertikan Pada lewat usia meniti senja Ayah menyaksi negara merdeka Dari sebangsa kini tiga warna Dari berbasikal kini berkereta Dari tanah merah kini jalan raya Dari rumah papan kini berbatu bata Ayah kerut dahi tertanya-tanya Apa ini benar-benar kita? Pada lewat usia meniti senja Ayah menyaksi anak-anak mendewasa Dari dungu menjadi cikgu Dari serba kur

Ketukan

Diketuk kamar hati.... Dari jendela rasa Ku intai wajah tamu Kamu rupanya Mengapa kamu datang? Hadirmu tiada aku undang Aku larikan renung Dari wajah kamu yang mendung Tidak aku tidak, mahu memandang Tapi mengapa? Mengapa di hati wajah terbayang? Diketuk kamar hati... Tidak aku tidak, buka pintunya lagi Kerana bersama kamu, tiada hadir pasti Bahawa seruang kecil hati ini Bisa kamu miliki. -kiambang- 06082008 :: Sebuah puisi lama, ketemu dalam nota...

The Day I Thought I Liked You (Love in Laugh and Loo)

The day I thought I liked you All the tweak and twist at the corner of your face seemed like a smile to me The actual profuse smiles of yours, were like stars that rained upon me Your eyes twinkled like glitters from a fairy’s wand, waving sending me spinning in a galaxy of a romantic hope Hope and belief, that I liked you The day I thought I liked you Your laughter sounded like rhythm of the ocean waves Full of energy from an orgy of the marine life dancing in carousel at the deep of your soul Your boisterous mirth in the loudness of a masculine voice tickled me like a mermaid’s hand carousing a harp made of wind howl then I laughed with you and thought I really liked you The day I thought I liked you Your sorrow was painful but beautiful Every crack in your voice when you spoke of your sadness was like the thumping sound of an angry angel’s singing, sending a throbbing shock to my heart, grasping with