Ada sebaris bahasa
Kalau ku bisik ter-skandal-lah semesta
Apatah lagi kalau ku teriakkan pada semua
Gempak gempitalah segala
Ada sebaris bahasa
Aku hembus saat kamu lena
Pabila mata tertutup dan gerak bibirku tak terbaca
Pabila labirin jeda lalu tak tercapai ke minda tuk dicerna
Pabila hati bermimpi dan jiwa menjadi lupa akan pawana
Ada sebaris bahasa
Aku bungkam dalam, ku selam pendam
Saat di bibir dia hadir
Menjadi bait butir pujangga mahir
Sealun lidah bisa terzahir
Ku ketap rapat ku telan cepat
Biar, biar hanya bernari pada detak jantung
Biar, biar berat nan sarat rasa ku kandung
Ada sebaris bahasa
Yang harus menjadi rahsia
Sebaris bahasa, tentang kita.
Kalau ku bisik ter-skandal-lah semesta
Apatah lagi kalau ku teriakkan pada semua
Gempak gempitalah segala
Ada sebaris bahasa
Aku hembus saat kamu lena
Pabila mata tertutup dan gerak bibirku tak terbaca
Pabila labirin jeda lalu tak tercapai ke minda tuk dicerna
Pabila hati bermimpi dan jiwa menjadi lupa akan pawana
Ada sebaris bahasa
Aku bungkam dalam, ku selam pendam
Saat di bibir dia hadir
Menjadi bait butir pujangga mahir
Sealun lidah bisa terzahir
Ku ketap rapat ku telan cepat
Biar, biar hanya bernari pada detak jantung
Biar, biar berat nan sarat rasa ku kandung
Ada sebaris bahasa
Yang harus menjadi rahsia
Sebaris bahasa, tentang kita.
'terkandaslah semesta', barangkali?
ReplyDeletetidak... memang maksudku ter-skandal-lah semesta... mungkin patut dibetulkan ejaannya.. :)
ReplyDeleteoh, maaf ya atas kekeliruan hamba~ ^^,
ReplyDelete