apa khabar bangsaku
sayup suara kau lagukan bernada sayu
apa berita gembira dicanang hanya palsu
gembar-gembur anakmu menjadi wira melayu
apa semua hanya tokong batu
sekadar gah untuk sejeda waktu
lalu dikubur di dalam kuil berdebu
dari intaian rindu aku menatap
redup wajahmu mamanggil ratap
pada belikat cita-cita yang ranap
dipendam mimpi menjadi misteri
menjelma karutan mistik nan ngeri
tamadun menua tanpa jiwa
ruhmu koma dalam dakapan masa
tinggal jasad kosong tiada makna
keris sakti sekadar pusaka
tersisip rapi tiada gunanya
pundak mu tegak tak mampu berpencak
wajahmu mu segak tingkahmu tidak bijak
suara mu lunak lagumu tidak enak
ke mana gah keramat dicampak
mengapa sumpah tidak ditebak
gemiring air matamu tak terseka
mengapa dibiar laknat menyiksa
sedang kau punya asa dan daya
menyeru pulang ruhmu nan mulia
pangku wajahmu nan layu
tak ke puncak ratapmu itu
andai ayun langkah tidak menyatu
bangsaku
teriakmu biar gentar beribu batu
khidmatmu biar ke segenap benua bertamu
namun jangan buru disaba nafsu
rebahkan pada pedoman yang satu
apa khabar bangsaku
sekalung doa dari aku yang rindu
moga senyum hadir pada seraut wajah itu.
-kiambang-
1237am 18062008
melbourne
sayup suara kau lagukan bernada sayu
apa berita gembira dicanang hanya palsu
gembar-gembur anakmu menjadi wira melayu
apa semua hanya tokong batu
sekadar gah untuk sejeda waktu
lalu dikubur di dalam kuil berdebu
dari intaian rindu aku menatap
redup wajahmu mamanggil ratap
pada belikat cita-cita yang ranap
dipendam mimpi menjadi misteri
menjelma karutan mistik nan ngeri
tamadun menua tanpa jiwa
ruhmu koma dalam dakapan masa
tinggal jasad kosong tiada makna
keris sakti sekadar pusaka
tersisip rapi tiada gunanya
pundak mu tegak tak mampu berpencak
wajahmu mu segak tingkahmu tidak bijak
suara mu lunak lagumu tidak enak
ke mana gah keramat dicampak
mengapa sumpah tidak ditebak
gemiring air matamu tak terseka
mengapa dibiar laknat menyiksa
sedang kau punya asa dan daya
menyeru pulang ruhmu nan mulia
pangku wajahmu nan layu
tak ke puncak ratapmu itu
andai ayun langkah tidak menyatu
bangsaku
teriakmu biar gentar beribu batu
khidmatmu biar ke segenap benua bertamu
namun jangan buru disaba nafsu
rebahkan pada pedoman yang satu
apa khabar bangsaku
sekalung doa dari aku yang rindu
moga senyum hadir pada seraut wajah itu.
-kiambang-
1237am 18062008
melbourne
sedap!
ReplyDeletesuka rangkap pertama~