Skip to main content

Rahsia Sang Pari-Pari

Jangan pernah tanyakan makna
Kerna bicara ini sebuah rahsia
Tentang suatu jiwa...
Yang sudah tidak punya rasa, tidak punya cinta, tidak punya apa-apa.. tidak punya segala..
Kecuali sebingkis suka duka yang tersisa di cerok jiwa yang disumpah sang masa

Ini rahsia sang pari-pari...
Mungkin kamu manusia.. sampai bila pun tidak bisa mengerti

Aku sang pari-pari
Yang kamu seru saat kamu sesat dan hilang,
Aku pasti datang...Menghulur sayang mengheret pulang
Yang kamu seru saat mata mu degil tidak mahu buka menghadap nyata
Kerna kantuk mu lebih punya kuasa
Aku pasti datang..Temani kamu sampai kamu rasa lega dan punya tenaga
Dan di saat matamu tegar berjaga enggan lena lantaran jiwa diamuk sengsara
Aku riba sengsara kamu lalu dodoikan lagu cinta..
Maka tenang kamu lelap mengulit lena

Aku sang pari-pari
Yang kamu cari saat jiwa kamu diamuk derita diribut resah
Saat malam-malam kamu hitam kelam lagi sepi tanpa mimpi-mimpi indah
Saat lewat hari kamu merasa sendiri dan tidak punya siapa-siapa di sisi
Aku pasti hadir bersama hikayat suka menghibur lara resah di hati
Mengisi mimpi-mimpi kamu dengan pelangi dan matahari
Menemani kamu hingga sunyi dan sepi tidak kamu rasai lagi

Bila pun.. dalam kesibukan masa mahu kesemputan peluang
Aku pasti datang.
Dimana pun.. Di cerok desa, di belukar rimba belantara mahupun di perut kotaraya
Aku pasti ada.
Untuk kamu...

Aku sang pari-pari
Yang tidak berkisah tentang penat lelah
Biar pun segenap jiwa aku kamu menjentera tak pernah sudah
Aku sang pari-pari yang buta tentang benci
Biarpun saban-saban kamu lupa adanya aku di sisi
Pabila jiwa kamu terang disuluh mentari
Hari-hari kamu riang dan suka hati
Malam-malam kamu indah ditamu mimpi
Tiada lagi duka, tiada lagi sepi...
Dan kamu mungkin bertanya.. "siapa itu sang pari-pari?"

Namun aku, sang pari-pari
Yang tahu bila harus aku pergi
Bila kaki kamu tegar berdiri sendiri
Bila langkah kamu rancak penuh erti
Bila syair kamu lagukan bernada ceria bercerita cinta
Bila nafas kamu tiada lagi berbaur derita
Aku sang pari-pari, sedar di mana letaknya diri

Dan aku, sang pari-pari
Yang tiada pernah hadir dalam memori kamu
Yang tiada makna dalam syair dan lagu kamu
Yang tiada tempat dalam hati kamu

Dan aku, sang pari-pari
Yang kini sudah tidak punya rasa
Sudah tidak punya cinta
Sudah tidak punya segala
Mungkin juga sudah tiada..
Namun di sisi kamu
Ada aku tinggalkan sesuatu
Yang kamu tiada sedar mahupun tahu
Di situ...
Di tepi kamu..
Ada hati aku.

-kiambang-
080508

:: Bunda itu kadangnya seperti pari-pari... yang berkorban... namun bila mana anak itu besar... bisa terbang... bunda itu dilupakan... tetapi... apabila susah.. tersadung lagi rebah... kita mencari bunda mengadu duka... biarpun sang anak sering kali melupakan bundanya.. tetapi biar di mana anak itu... bunda itu tidak lupa anaknya... teman-teman... mungkin bunda tidak pernah bersuara akan lukanya... namun.. di sisi kita... cinta bunda itu ada~
:: Manusia yang mabuk dalam setia itu juga seperti pari-pari... tapi sayangnya.. setia begini.. hanyalah sia-sia~

Comments

Popular posts from this blog

Ayah

Malam-malam yang kelam Degil mata tidak mahu pejam Dipasak anak mata pada atap berwarna suram Direnung dinding kayu berselumbar tajam Ditatap almari kelabu bercorak hitam Dibolak balik badan di atas tilam Ayah masih berjaga di larut malam Semalam, ayah melakar sebuah kisah Sekajang memoir bertinta darah Seraut perjuangan menjadi sejarah Namun, sejarah itu menjadi khazanah Tersimpan di cerok rumah Terkambus dan tetimbus dek tanah Tanpa cangkul di tangan Ayah mengali semula kenangan Berputar ligat di enjin fikiran Menyelak helai-helai perjuangan Merungkai simpul-simpul pengorbanan Mengusap luka-luka yang terkesan Bukti cinta yang tak dimengertikan Pada lewat usia meniti senja Ayah menyaksi negara merdeka Dari sebangsa kini tiga warna Dari berbasikal kini berkereta Dari tanah merah kini jalan raya Dari rumah papan kini berbatu bata Ayah kerut dahi tertanya-tanya Apa ini benar-benar kita? Pada lewat usia meniti senja Ayah menyaksi anak-anak mendewasa Dari dungu menjadi cikgu Dari serba kur

The Day I Thought I Liked You (Love in Laugh and Loo)

The day I thought I liked you All the tweak and twist at the corner of your face seemed like a smile to me The actual profuse smiles of yours, were like stars that rained upon me Your eyes twinkled like glitters from a fairy’s wand, waving sending me spinning in a galaxy of a romantic hope Hope and belief, that I liked you The day I thought I liked you Your laughter sounded like rhythm of the ocean waves Full of energy from an orgy of the marine life dancing in carousel at the deep of your soul Your boisterous mirth in the loudness of a masculine voice tickled me like a mermaid’s hand carousing a harp made of wind howl then I laughed with you and thought I really liked you The day I thought I liked you Your sorrow was painful but beautiful Every crack in your voice when you spoke of your sadness was like the thumping sound of an angry angel’s singing, sending a throbbing shock to my heart, grasping with

Ketukan

Diketuk kamar hati.... Dari jendela rasa Ku intai wajah tamu Kamu rupanya Mengapa kamu datang? Hadirmu tiada aku undang Aku larikan renung Dari wajah kamu yang mendung Tidak aku tidak, mahu memandang Tapi mengapa? Mengapa di hati wajah terbayang? Diketuk kamar hati... Tidak aku tidak, buka pintunya lagi Kerana bersama kamu, tiada hadir pasti Bahawa seruang kecil hati ini Bisa kamu miliki. -kiambang- 06082008 :: Sebuah puisi lama, ketemu dalam nota...